1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Iklan
PolitikAmerika Serikat

Los Angeles Memanas: Trump Sebut Pendemo 'Musuh Asing'

nxetpol
eqxo
Jenipher Camino Gonzalez | Louis Oelofse (sumber: AP, AFP, dpa, Reuters)
11 Juni 2025

Protes imigrasi di Los Angeles (LA) memasuki hari kelima, "diwarnai" penangkapan, pembatasan jam malam, dan pernyataan Trump soal "musuh asing." Gubernur California sebut demokrasi sedang diserang.

https://p.dw.com/p/4vjW7
AS Los Angeles 2025 | Protes terhadap Kebijakan Imigrasi
LAPD menyatakan lebih dari 100 orang telah ditangkap selama aksi protesFoto: Mario Tama/AFP/Getty Images
Iklan

Aksi protes di Los Angeles, Donald Trump.

Ratusan orang berkumpul di depan sebuah gedung tempat para aktivis ditahan setelah aksi sebelumnya. Demonstrasi ini merupakan lanjutan dari gelombang unjuk rasa yang menentang tindakan keras terhadap imigran dan penahanan massal yang dilakukan oleh otoritas federal.

Polisi Los Angeles membubarkan kerumunan dan melakukan penangkapan. Di tempat lain, sekelompok demonstran sempat menghentikan lalu lintas di jalan bebas hambatan sebagai bentuk perlawanan sipil.

Aksi serupa juga terjadi di New York, tempat ribuan orang turun ke jalan-jalan Manhattan untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan imigrasi federal. Gelombang protes ini mencerminkan meningkatnya ketegangan nasional atas pendekatan pemerintah terhadap imigrasi dan penegakan hukum di perbatasan.

Wali Kota LA umumkan pembatasan jam malam di pusat kota

Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengumumkan penerapan jam malam, pada Selasa (10/6) di kawasan pusat kota sebagai respons terhadap situasi yang memanas akibat aksi protes.

"Saya telah menyatakan keadaan darurat lokal dan menetapkan jam malam di pusat kota Los Angeles untuk menghentikan aksi vandalisme dan penjarahan,” ujarnya kepada wartawan.

Jam malam diberlakukan mulai Selasa (10/6), pukul 20.00 waktu setempat, dan berlangsung hingga Rabu (11/6) pukul 06.00 pagi. Kebijakan ini akan diterapkan di area seluas satu mil persegi di pusat kota.

Dalam pernyataannya di platform X, Bass menegaskan bahwa kebijakan ini ditujukan untuk menghentikan pihak-pihak yang memanfaatkan kekacauan yang, menurutnya, dipicu oleh tindakan Presiden.

"Penegak hukum akan menangkap siapa pun yang melanggar jam malam, dan Anda akan diproses secara hukum,” tegasnya.

Trump klaim perangi ‘musuh asing' di Los Angeles

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut para demonstran yang menentang penegakan hukum imigrasi di Los Angeles sebagai "binatang" dan "musuh asing" dalam pidatonya pada Selasa (10/6).

"Kami tidak akan membiarkan sebuah kota Amerika diserbu dan dikuasai oleh musuh asing. Itulah mereka,” ujar Trump, seraya menyebut Los Angeles sebagai "tumpukan sampah” dengan "seluruh lingkungan” yang dikendalikan oleh para kriminal.

Pidato tersebut awalnya dijadwalkan untuk memperingati 250 tahun berdirinya Angkatan Darat AS, tetapi Trump menggunakannya untuk mengecam para demonstran dan kembali mengulang klaim palsunya bahwa pemilihan presiden 2020, yang dimenangkan oleh Joe Biden, telah dicurangi.

"Apa yang kalian saksikan di California adalah serangan besar-besaran terhadap perdamaian, ketertiban umum, dan kedaulatan nasional. Ini dilakukan oleh perusuh yang membawa bendera asing dengan tujuan melanjutkan invasi asing terhadap negara kita,” katanya.

Trump juga mengaitkan aksi protes tersebut dengan apa yang ia sebut sebagai "migrasi tak terkendali,” dan menyerukan agar negara-negara Eropa turut mengambil tindakan terhadap hal serupa.

"Kita akan membebaskan Los Angeles dan menjadikannya kembali bersih, aman, dan bebas,” tegas Trump.

Demokrasi ‘diserang', kata Gubernur California

Gubernur California Gavin Newsom menanggapi situasi yang memanas di Los Angeles dengan mengecam keras keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional untuk merespons aksi protes.

"Penyalahgunaan kekuasaan secara terang-terangan ini hanya memperkeruh situasi yang sudah genting dan membahayakan warga kami, para petugas, serta anggota Garda Nasional,” ujar Newsom.

Ia menyatakan bahwa tindakan pemerintah federal saat ini membuatdemokrasi "diserang secara terang-terangan di depan mata kita.”

"Ini menyangkut kita semua, ini menyangkut Anda. California mungkin menjadi yang pertama, tapi jelas tidak akan menjadi yang terakhir. Negara bagian lain akan menyusul. Demokrasi yang jadi taruhannya,” tegasnya.

Newsom mengatakan situasi saat ini membuat demokrasi “diserang secara terang-terangan di depan mata kita.”

Sementara itu, Kepolisian Los Angeles (LAPD) melaporkan puluhan penangkapan selama aksi protes anti-ICE yang berlangsung sejak awal pekan.

Menurut LAPD, 96 orang ditangkap karena tidak membubarkan diri, satu orang karena dugaan penyerangan dengan senjata mematikan, satu karena melawan petugas, dan satu lainnya karena tindakan vandalisme. Selain itu, 14 orang ditangkap atas dugaan penjarahan yang terjadi pada Senin hingga Selasa pagi.

 

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Rahka Susanto

Editor: Prita Kusumaputri

 

Kirim
Iklan